Home » » REVIEW "ROMI DAN YULI DARI CIKEUSIK"

REVIEW "ROMI DAN YULI DARI CIKEUSIK"

Gadis bernama Yuli itu tak henti-hentinya menangis dalam setiap sujud malamnya. Hatinya yang sedang berkecamuk membuatnya ingin selalu mendekat pada sang Pencipta. Sebuah penyakit yang sulit disembuhkan membuat sang kekasih pergi meninggalkannya dan memilih menikah dengan gadis lain. Namun, dalam pekatnya keheningan tiba-tiba hadir sosok lelaki yang membuatnya lupa akan kegundahannya. Hingga ia tau apa yang membuatnya mampu terlupa dengan segala yang cobaan membelitnya.
Lelaki itu bernama Romi, seorang Ahmadiy yang taat karena asuhan dari orang tuanya sejak kecil yang merupakan kiai ahmadiyah. Sayangnya, Yuli tidak sempat tahu hal itu untuk sekian lama waktunya. Sejak pertemuan di sebuah pagelaran seni, mereka menjadi lebih sering bertemu. Dimana saja, ya.. untuk sekedar bercanda dan menuangkan segala yang meraka rasa.
Waktu terus berjalan hingga keduanya menemukan keyakinan untuk menaungkan hubungan dalam sebuah mahligai suci pernikahan. Kedua keluarga berkumpul dalam sebuah niat suci, namun tak ada persoalan agama yang dibicarakan disana. Hingga acara selesai, Romi serta Yuli siap menunggu hari yang diharapkan.
Setelah hari itu, kebahagiaan senantiasa meliputi Romi dan Yuli. Namun sebuah peristiwa diskriminatif menegaskan adanya perbedaan di antara mereka. Sebuah penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di daerah Romi membuat Yuli terperanjak dan tak dapat menerima kenyataan bahwa Romi, kekasihnya dalah seorang ahmadiy. sejak saat itu, hubungan mereka merenggang, dan Yuli kembali terisak.
Keduanya kini terpisah dan menghadapi keadaan yang sama, yaitu penolakan dari orang tua masing-masing. Penolakan yang disertai dengan berbagai hujatan dan pengkafiran, namun Romi dan Yuli pun sama-sama berusaha untuk meluruskannya. Yuli bresikeras mempertahankan Romi karena hanya Romi yang bisa menerima kekurangannya. Sontak orang tua Yuli kaget mendengar omongan Yuli. Kasih sayang dan harga diri bercampur menjadi satu.
Disisi lain, orang tua Romi pun menghujat dan mengkafirkan keluarga Yuli yang telah menghancurkan rumah serta masjid yang menjadi tempat ibadah mereka. mereka tak mau menerima penjelasan apapun dari Romi.
Diam-diam, Romi dan Yuli tetap bertemu dan mencoba mencari jalan keluar agar mereka tetap bisa bersatu dalam konflik yang sedang mendera dua keluarga tersebut. Dalam pertemuan itu, Romi tetap teguh untuk mempertahankan hubungan dengan melakukan apapun. Namun, Yuli tak mau begitu saja pergi tanpa izin dan restu dari kedua orang tuanya memilih untuk merelakan saja perpisahan mereka. Akhirnya, Romi memenangkan perdebatan dua hati tersebut. Yuli tetap berpihak pada Romi. Sekali lagi, tanpa sepengetahuan siapapun.
Kehidupan Yuli kembali terusik, orang tua Yuli mulai berusaha untuk menyingkirkan Romi dari kehidupan Yuli. Sejalan dengan hal itu, Hartono, cinta pertama Yuli yang lulusan Mesir pulan ke tanah air dan sering menanyakan keadaan Yuli. Tentu tak hanya itu, ada niat lain di balik setiap pertanyaannya. Tapi Yuli tetap tak tergoyah sedikitpun, hati Yuli hanya untuk Romi. 
Dalam dzikirnya yang semakin bergairah, tubuhnya mulai melemah. Hingga suatu hari Yuli terkulai lemas di atas sajadahnya. Dokter mengabarkan penyakitnya telah mencapai stadium empat. Betapa kagetnya keluarga Yuli.
Dalam kelemahan tubuhnya, Yuli mengigau nama yang diharapkan dapat bersatu dengan dirinya, Romi. Sang ibu tak tega dan meminta ayahnya untuk menyatukan dua hati yang tak mungkin terpisah tersebut. Antara ketetapan paham agama dan kasih sayang anak tunggalnya, sang ayah bimbang. Hingga akhirnya memutuskan untuk menikahkan Romi dengan Yuli dengan berpura pura tidak merestui di depan para jamaahnya.
Romi yang terharu dan sedih bercampur bahagia tak henti-hentinya mencium tangan ayah Yuli saat mendapat keputusan yang sangat berharga itu. Romi dan Yuli akan bersatu. Hingga hari yang bahagia itu telah tiba.
Romi bersama keluarga Yuli bersiap untuk melihat keadaan Yuli setelah mendapat restu dari orang tua Yuli. Namun, betapa kagetnya mereka saat memasuki ruangan. Seluruh tubuh Yuli telah tertutup oleh kain putih, Yuli pergi untuk selamanya. Tak ada yang terlihat disana selain kesedihan dan penyesalan yanga amat mendalam.
Akhirnya, kini kesedihan tak dapat lagi terbendung dari diri Romi. Kekasihnya telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Romi tetap menjadi Ahmadiy, dan Ahmadiyah tetap dihujat dan dinyatakan kafir. Kepergian Yuli sama sekali tak memberi efek terhadap faham keagamaan mereka.
Betapapun besarnya gunung di lautan, cinta yang suci tetap akan berlabuh ke tujuannya. Namun jika Tuhan yang menghilangkan labuhnya, tak ada lagi yang bisa membantahnya.

catatan:
artikel ini merupakan review film singkat berjudul "Romi dan Yuli dari Cikeusik" yang dikirimkan penulis pada lomba review film beberapa bulan lalu. untuk mengetahui isi filmnya silakan download di bawah ini.


Romi dan Yuli dari Cikeusik

0 comments:

Posting Komentar

Hosting Gratis

Total Pageviews

Ad Space

Ad Space

Blogger news

Hosting Gratis
Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

search here