Terik
matahari siang membuat setiap orang malas untuk melanjutkan aktifitas. Pukul
12.00 memang merupakan waktu yang sering
dimanfaatkan untuk menghentikan segala aktifitas baik
fisik maupun pikiran. Hampir
di setiap tempat memberlakukan
sistem semacam itu,
meskipun tidak diakui secara legal-formal.
Tak
berbeda dengan suasana kampus siang
ini. Setelah melalui jam kuliah yang
cukup padat, semua seolah sepakat untuk berhenti melakukan aktifitas serius dan
menggantikan dengan santai atau sekedar duduk melepas ketegangan saja.
Namun
kali ini saya ingin mencari suasana yang berbeda dari biasanya. Tujuan utama adalah
melepas lapar dan dahaga. Namun selain itu saya juga ingin mencari tahu
bagaimana rasanya makan di kantin kampus yang sudah sekitar dua bulan tidak
saya rasakan. Maklum, setelah menemukan tempat yang cocok untuk makan siang di warung luar kampus, saya jadi enggan menjamah kantin
kampus.
Berbagai
pertimbangan menghantui saya waktu itu. namun akhirnya saya luluh dan mengikuti
teman saya untuk menuju ke kantin yang dimaksud.
Yup,
check this out!!!
Dengan
gontai saya melangkahkan kaki memasuki kantin yang terletak di antara dua gedung fakultas yang berbeda.
Terlihat beberapa mahasiswa sedang menikmati
makanan yang disediakan. Sepertinya menu yang disediakan adalah soto, rames dan mi instant. yah…. Gak bedalah sama
warung lainnya.
Di
depan bangunan warung, terdapat tiga buah gazebo yang berjajar rapi. “rame
juga yah…,” batin saya waktu itu. Saking ramainya sampai-sampai
kami, yang hanya berempat bingung menentukan tempat untuk duduk, apalagi untuk makan.
Keraguan
kembali menghinggapi saya saat hendak memesan makanan. Seperti tidak memiliki
selera sama sekali. Bukan apa-apa, mungkin karena suasana hati saya sedang tidak enak saja sehingga memepengaruhi nafsu makan saya. Akhirnya, sotopun menjadi labuhan hati saya
siang itu. Dengan
bismillah saya memulai ritual makan siang
saya.
Makanannya
enak, hanya saja tak enak jika teringat wajah penjualnya yang manyun saat
melayani saya tadi. Selain itu, kondisi
warung yang ramai membuat saya malas untuk makan. Sampai akhirnya saya tidak
sanggup untuk menghabiskan makanan yang sebenarnya hanya sedikit nasi dan beberapa
suwiran ayam yang disiram denagn kuah khusus.
Dalam
hati saya, “semoga saya gak kapok beli makan disini”. Suasananya asik
sih, ramai. Namun alangkah baiknya jika mbaknya rajin menyungging senyum dan
ramah kepada pelanggan. Sisi kebersihan pun harus selalu diperhatikan agar
pelanggan merasa nyaman utuk membeli dan menyantap makanan yang disediakan.
Mungkin
saya memang pelanggan baru di kantin tersebut. Namun justru hal inilah yang
nantinya menjadi tolok ukur sebuah pelayanan di mata konsumen. Mungkin tak
banyak orang yang mempermasalahkan hal ini, namun apa salahnya mengubah sesuatu
yang telah terlihat buruk dengan lebih baik. Semoga suatu hari nanti saya bisa
berkunjung ke tempat tersebut dengn suasana yang lebih nyaman.
##
Berdasarkan
pengalaman pribadi tanggal 27 Nopember 2013
0 comments:
Posting Komentar