life, love, leave


Mencintai hidup adalah hal yang tidak mudah. Terlebih lagi jika banyak jalan sukar menuju arti hidup sendiri. Beberapa orang mengira bahwa hidup adalah jika semuanya menjadi mudah, dan adapula yang menganggap bahwa hidup hanya isapan jempol , tinggal slentik aja, jadi deh.
Yah,,,, begitulah hidup. Tak pernah sama jalannya diantara satu dan yang lainnya. Yang pasti, muaranya satu, akhirat. Tentang bagaimana kita disini, ini urusan kita. Tak usah melibatkan orang lain. Mereka hanya iklan yang lewat, sebentar saja. Dan kita aktornya...... ooopss,,,, tapi ingat, jangan lupa dengan iklan-iklan itu. Dunia pertelevisian hidup karena iklan-iklan itu ada. Meskipun produknya tak seberapa, tapi kalo iklannya yahuuud,,, barangnya pasti laris di pasaran... percaya deh,,,,,
Kaya gitu juga kali ya hidup kita, meskipun kita aktornya, tapi kalo ga lebih hebat dari iklannya. Sama ja dong.......
Mulai hari ini, jadi orang luar biasa dengan berbagai planning dikepala. Jangan takut gagal dan menjadi penakut (wih,,, dah mirip mario teguh belom nih hehe). Kebanyakan prolog bikin bingung,  intinya nih aku Cuma mau cerita seputar hidup aku. Dari masih culun sampe bener-bener culun banget. Ingat, jangan tiru adegan ini dirumah .. BERBAHAYA!!

CERITANYA mulai pertengahan tahun 2006, -aq Ulya’ yang masih dengan gaya polosnya (ihir...) mulai masuk pesantren. Sebenernya bayanganku tentang dunia pesantren ga buruk-buruk amat kok. Paling Cuma ga da hiburan aja, sama sekali ga ada pikiran bakalan kangen sama rumah. Dan, jlebbb.......... masuklah aku disana, di salah satu pesantren salaf modern di daerah Pati Jawa Tengah.
Satu hari disana, huhuhu,,,,,,,, uda mulai ga betah. Kalo ditanya, kenapa dek? *aduh jawabnya apa ya,,,? Dan yang paling pas buat jawab nih ya ini.” Pengen pulang mbak”. Dan berbagai jurus mbak-mbaknya buat nge-hibur aku muncul satu persatu. Waktu itu aku termasuk anak baru yang agak awal datengnya, disana baru ada 1 anak. Yah, mau gak mau maennya sama dia deh.
Sekitar beberapa hari disana, ada kelainan sama mata ku (sebenernya udah ada sejak dari rumah). Ada kayak benjolan dikit dan ternyata setelah diperiksa ke dokter adalah daging tumbuh yang disebabkan protein yng diserap terlalu banyak, salah satunya dari telur. Hahaha... emang beberapa bulan terakhir waktu itu, aku suka banget makan telur. Tanpa lauk apapun yang penting ada telurnya uda cukup. Dan penyakitnya ga berhenti di satu sisi mata ku aja, tapi dua-duanya. Hft,,, menyedihkan.
Dan sampai akhirnya mulai masuk sekolah. Kelas pertama, hari pertama. Udah lupa rasanya sih, tapi yang pasti waktu itu dikasih tau banyak hal tentang sekolah sama guru yang cantiiiiiiiiiik banget.,... (ga lebay bro... ini nyata). Dan hari berjalan seperti orang biasanya (???),,,, sampe kelas tiga yang waktu itu juga aku mulai kenal cowok (hihihi,,,, ehhhem). Hampir aja waktu itu aku jadi korban ............... (emm,,, korban apa ya? Coba tebak, a. Pembunuhan. b. Cinta. c. Korban tebak-tebakan kayak yang lagi baca... haha, jangan su’udzon dulu ye,,,, ).
Akhirnya kelas tiga selesai dengan nilai yang lumayan. Tapi ada cerita sedinya nih, disimak ya,,,
Waktu itu aku jadi ketua panitia sebuah acara di pesantren. Namanya juga ketua, ya agak sibuk sibuk dikit gitu lah ya,,,,,,,, tiba tiba ada papi (J) dateng,,, kaget banget soalnya baru dua hari sebelumnya kesini , ini kok udah kesini lagi. Abis ngobrol bentar langsung pergi. Siangnya, mami nelfon “kamu ketemu sama papimu ndak disana?” “kemaren dari sini mam’”, jawabku. “coba kamu cari, “.
Setalah cari sana sini , tapi ga ketemu juga. Dan singkat cerita, ternyata papi pergi dari rumah pamitannya mau nengok anaknya, tapi kok ga pulang pualng. Yang ternyata(lagi) beliau punya WIL jauh disana. Hohoho,,, akhirnya untuk beberapa bulan mami jadi kurus dan ga bergairah hidup, bahkan sering sakit sakitan.
Selanjutnya, setelah masuk tingat SMA, karir mulai agak meroket. Tapi ya itu tadi efek dari perginya papi semua jadi ga keurus termasuk aku. sampe2 mami ngutang sana sini buat biayain aku. Sempet juga mami ngajuin tawaran buat stop sekolah aja, sambil nangis2 lagi (hiks hiks...) tapi aku ga mau. Alasannya banyak, diantaranya,, 1. Udah hampir selesei, masa mau ditinggalin gitu ja?? 2. Katanya, aku termasuk orang yang beruntung dikasih otak agak encer, jadi sayang banget buat dibiarin. Dan alasan lain yang ga bisa dijelasin. Pun akhirnya aku bisa sampe lulus disana.
Pesntren yang nota benenya adalah miniatur masyarakat adalah ruang lingkup yang harus aku geluti tiap hari. Bergumul dengan orang-orang dengan berbagai watak yang juga dengan emosi yang masih labih. Hft,,, susah sekali dan hal ini membuatku harus menjadi orang yang agak tidak peduli dengan orang lain kecuali dengan diri saya,,, prinsipku menjadi “kamulah kamu, dan ini aku”. Tanpa mereka ketahui, akhirnya aku mampu menjadikan diriku yang seperti ini.
Seperti siswa lain, aku juga punya impian untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Setiap ada brosur yang aku lihat selalu teliti, terutama soal biayanya. Beberapa bulan sebelum kelulusan, bahkan sebelum pendaftaran dibuka aku sudah mnempersiapkan universitas yang akan aku maski. Tapi apalah mau dikata, semua berjalan berbeda.

Suatu hari disekolah ada pamflet tentang peneriman mahasiswa baru program beasiswa bagi santri pondok pesantren. Pertama kali lihat aku ga berminat sama sekali. Dan karena ajang coba coba yang aku jalani, akhirnya aku masuk jadi nominator disana. Orang tua mengharapkan ada keringanan dengan program ini, daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnn akhirnya aku masuk disana. Sampai sekarang, sampai hari ini....... banyak sekali hal yang aku dapatkan, tapi tak berkesan., dan tentu saja, semangatku untuk menuju ke perguruan tinggi dengan jurusan yang aku inginkan taka kan pernah hilang.

Banyak sekali yang menganjurkan aku tetap disini, tapi bagiku alasan mereka kurang real, salah satunya... pindah universitas akan mengulur waktu untuk masa depanmu. Ah,,, apapun itu, yang pasti aku ingin menjadi apa yang aku inginkan. Wahyu Nur Ulya, M. Hum. (ngarep).
Bemimpi itu wajib, apalagi untuk anak-anak lugu seperti saya(kita atau apalah). Kenapa? Karena hidup berawal dari mimpi, gitu kata pak Bondan eh salah mas Bondan Prakoso. And the last, mari kita wujudkan mimpi kita dari sekarang.... start with BASMALAH.
Bismillahirrohmanirrohim








Semoga bermanfaat.


Chat dengan sesama orang Indonesia tanpa facebook klik di sini.
Hosting Gratis

Total Pageviews

Ad Space

Ad Space

Blogger news

Hosting Gratis
Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

search here