Pagi yang indah di hari Jum’at. Meskipun banyak yang mengatakan
akan keseraman yang menghinggapi hari. Sepertinya hal itu tidak mempengaruhi Day
sama sekali. Semua hari sama bagi Day. Tak ada yang membedakan satu sama lain.
Seperti biasa, hari ini kuliah siang. Day memiliki sedikit banyak
waktu untuk berlama-lama di rumah sebelum berangkat ke kampus. Jujur saja,
bukan hal yang indah ketika membayangkan perjalanan dari rumah hingga ke
kampus. Baik dengan naik angkutan umum (baca: bis), motor ataupun nebeng.
Ketiganya sama-sama melelahkan.
Memang perjalanan dari rumah menuju kampus tidak bisa dipandang
sebelah mata. Selain rute yang cukup panjang yang menghabiskan waktu kurang
lebih setengah jam, kelengkapan surat-surat juga menjadi kendala bagi day.
Sebagai mahasiswa yang (seharusnya) mengerti aturan pemerintah
tentang aturan berkendara di jalan, day sempat mengalami pergolakan batin yang
amat sangat menegangkan.
Di satu sisi, kendaraan umum adalah opsi pertama sebagai sarana
untuk sampai ke kampus. Konsekuensi dari pilihan pertama ini day tidak bisa
mengatur waktu yang tepat untuk sampai di kampus. Selain itu, dibutuhkan
pula kerja ekstra karena jarak dari
rumah day hingga halte pemberhentian bus harus ditempuh dengan sepeda motor.
Artinya day harus meminta bantuan orang lain untuk bisa sampai ke halte. Begitu
pun saat pulang dari kampus.
Di sisi lain, jika day memilih menggunakan kendaraan pribadi (baca:
motor) untuk mengantarkan day ke kampus, banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Salah satunya yaitu kelayakan kendaraan yang Day gunakan dan kelengkapan
surat-suratnya. Hal ini menjadi sebuah kewajiaban yang harus dipenuhi.
Mungkin banyak orang yang memilih untuk menggunakan kendaraan
pribadi. Sisi ekonomis dan efisiensi waktu menjadi daya tarik tersendiri bagi
kebanyakan orang. Namun banyak pula yang mengabaikan keamanan, baik pengendara
sendiri ataupun orang lain. bahkan terkadang justru menyalahkan aturan yang
berlaku demi membela kesalahan yang telah diperbuatnya. Duuuhhh........
Pemandangan semacam ini memang sudah tidak asing lagi bagi kita.
Banyak yang mementingkan kenyamanan pribadinya tanpa memikirkan keselamatan
orang lain. adapula yang sengaja melanggar peraturan karena menganggapnya
bukan sesuatu yang logis dan lain sebagainya.
Segala peraturan dibuat untuk kenyamanan dan keamanan objek yang
diberi aturan. Bukan semata-mata menaikkan pamor si pembuat aturan.
Sebagai masyarakat yang sadar aturan, sudah sebaiknya kita
menyadari akan hal ini. Berpikir ulang sebelum melakukan tindakan adalah
tindakan orang bijak.
Aturan oh aturan ................
Pesan Day:
Peraturan dibuat bukan hanya sebagai iklan, tapi perlu kepatuhan
untuk menjalankannya. Semoga menginspirasi.
0 comments:
Posting Komentar